...life is about art,Good art is not what it looks like, but what it does to us....
Rank | Name | Influence |
---|---|---|
1 | Muhammad (570–632) | The central human figure of Islam, regarded by Muslims as the messenger and last prophet of God. Active as a social reformer, diplomat, merchant, philosopher, orator, legislator, and military leader. |
2 | Isaac Newton (1643–1727) | English physicist, mathematician, astronomer, natural philosopher, alchemist, and theologian. His law of universal gravitation and three laws of motion laid the groundwork for classical mechanics. |
3 | Jesus Christ (7–2 BC – AD 26–36) | The central figure of Christianity, revered by Christians as the Son of God and the incarnation of God. Also regarded as a major prophet in the religion of Islam. |
4 | Gautama Buddha (563 BC–483 BC) | Spiritual teacher, prince and philosopher. Founder of Buddhism. |
5 | Confucius (551 BC–479 BC) | Chinese thinker and social philosopher, whose teachings and philosophy have deeply influenced Chinese, Korean, Japanese, and Vietnamese thought and life. |
6 | St. Paul (5–67) | One of the most notable of early Christian missionaries. |
7 | Ts'ai Lun (50–121) | Widely regarded as the inventor of paper and the papermaking process. |
8 | Johannes Gutenberg (1398–1468) | German printer who invented the mechanical printing press. |
9 | Christopher Columbus (1451–1506) | Italian navigator, colonizer and explorer whose voyages led to general European awareness of the American continents. |
10 | Albert Einstein (1879–1955) | German theoretical physicist, best known for his theory of relativity and specifically mass–energy equivalence, expressed by the equation E = mc2. |
Perjalanan hidup dan cinta Azzam yang berliku tidak sekedar memberikan pencerahan jiwa namun mengajak penonton untuk lebih mendalami rahasia Illahi dan memaknai cinta. Kehadiran Anna (Oki Setiana), seorang wanita Islami yang menggoda hati Azzam menjadi unsur yang mengikat keduanya dalam misteri cinta yang dikemas dalam sudut pandang yang sangat berbeda dari film-film drama romantis pada umumnya. Peran adiknya bernama Husna (Meyda Sefira), serta Furqan (Andi Arsyil)-teman kuliahnya yang juga berasal dari Indonesia dan terinfeksi AIDS merangkum perjalanan hidup Azzam menjadi sebuah cerita yang sangat bernilai.
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky hazeWe will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
“Those who threaten Israel threaten us… I will bring to the White House an unshakable commitment to Israel’s security.”
“I will insure that Israel can defend itself from any threat from Gaza to Tehran. Defense cooperation, defense cooperation between the United States and Israel is a model of success and it must be deepened.”
“We should work - we should work with Israel, increasing scientific collaboration and join research and development. The surest way to increase our leverage in the long-term is to stop bankrolling the Iranian regime.”
My father was from Kenya, and a lot of people in his village were Muslim. He didn't practice Islam. Truth is he wasn't very religious. He met my mother. My mother was a Christian from Kansas, and they married and then divorced. I was raised by my mother. So, I've always been a Christian. The only connection I've had to Islam is that my grandfather on my father's side came from that country. But I've never practiced Islam. … For a while, I lived in Indonesia because my mother was teaching there. And that's a Muslim country. And I went to school. But I didn't practice. But what I do think it does is it gives me insight into how these folks think, and part of how I think we can create a better relationship with the Middle East and that would help make us safer is if we can understand how they think about issues.
These statements raise two questions: What is Obama's true connection to Islam and what implications might this have for an Obama presidency?
Amanat As-Syahid Syeikh Ahmad Yassin
Syeikh Ahmad Yasin yang begitu kecewa dan sedih dengan sikap bangsa arab telah berkata :
“ tidakkah kamu semua lihat wahai bangsa arab, sudah sampai ke tahap mana keadaan ini?
Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati ( lumpuh). Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggegarkan semua tempat dengan suaraku ( yang perlahan ini ) .
Aku tidak mampu untuk ke mana-mana tempat bagi memenuhi hajatku kecuali jika mereka meggerakkan ( kerusi roda ) ku. Aku yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia, aku yang diserang pelbagai panyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan .
Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang menimpa diriku turut menimpa bangsa arab sehingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu wahai bangsa arab , kalian diam membisu dan lemah , atau adakah kalian semua telah mati binasa.
Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman yang berlaku terhadapa kami sehingga tiada satu golongan pun yang bangkit menyatakan kemarahan kerana Allah… tiada satu pun kumpulan ( daripada kalangan kalian ) yang bangkit menentang musuh-musuh allah yang telah mengisytiharkan perang antarabangsa keatas kami dan menukarkan kami dari golongan mulia kepada golongan yangn dianiaya dan dizalimi oleh pembunuh dan penjenayah serta pengganas… tidak adakah yang mahu bangkit menentang musuh-musuh yang telah berjanji setia untuk menghancurkan dan menghukum kami.
Tidak malukah umat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemulian. Tidak malukah Negara-negara umat Islam membiarkan penjenayah zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringkan bebanan kami.
Adakah pertubuhan-pertubuhan umat ini, pasukan tenteranya, parti-partinya, badan-badannya dan tokok-tokohnya tidak mahu marah kerana Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil melaungkan:
“ ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan tulang-temulang mereka, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman!”
Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami? Seketika nanti kalian akan mendengar tentang peperangan besar keatas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis didahi kami bahawa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati dengan keadaan melarikan diri. Akan mati bersama-sama kami anak-anak kami , wanita-wanita, orang-orang tua dan pemuda-pemuda.
Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakaran buat umat yang diam dalam kebodohan! Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih, kerana ketahuilah bahawa kami tetap akan mati walaupun kami berbuat demikian ( menyerah ). biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahidin dan syuhada`.
Jika kalian mahu, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas membela kami terpikul dibahu kalian . kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum sesiapa sahaja yang lalai daripada menunaikan kewajipan yang diamanahkan.
Kami juga berharap kepada kalian supaya jangan menjadi musuh yang menambah penderitaan kami. Demi allah , jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin umat ini, wahai bangsa umat ini.”
“ Ya Allah kami mengadu kepadaMu … kami mengadu kepadaMu… kami mengadu kepadaMu… kami mengadu kepadaMu lemahnya kami dan kurangnya helah kami. Demikianlah kami dihadapan manusia. Engkaulah Tuhan kepada ornag-orang yang lemah dan Engkaulah Tuhan kami. Kepada siapa Enkau tinggalkan kami. Adakah kepada orang yang jauh yang akan meyerbu kami. Atau kepada musuh yang berkuasa ke atas kami?
Ya Allah, kami mengadu kepadaMu darah-darah yang tertumpah, maruah yang ternoda, kehormatan yang diperkosa , kanak-kanak yang diyatimkan , wanita-wanita yang dijandakan , ibu-ibu yang kehilangan anak, rumah-rumah yang diruntuhkan , tanaman-tanaman yang dirosakkan.
Ya Allah, kami mengadu kepadaMu berseleraknya kesatuan ( umat ) kami, berpecahnya perpaduan kami , berbagai-bagainya haluan kami, terbelakangnya kami.
Kami mengadu kepadaMu betapa lemahnya kaum kami , betapa tidak bermayanya umat di sekeliling kami dan betapa berjayanya musuh-musuh kami… “
RENUNGKANLAH WAHAI SAUDARAKU………
-Dengarkan sajak rintihan anak2 palestin-